/2022/08/04/2020520036p.jpg)
Selain dikenal karena kemudahan dan kepraktisannya untuk bertransaksi, paylater juga dikenal karena memiliki banyak pengalaman negatif dari penggunanya. Terutama dari mereka yang tertipu, jadi boros, atau bahkan jadi terjebak utang karena penggunaan paylater yang tidak terkontrol.
Bener nggak sih, kalau paylater itu malah bikin kita jadi boros dan banyak utang?
Sebelum kamu menggunakan paylater, kamu harus tahu dulu bahwa paylater pada dasarnya sama dengan layanan kredit lainnya. Di mana paylater merupakan alat pembayaran yang sah, bukan tabungan atau uang cadangan. Alhasil, ketika menggunakannya, kamu otomatis akan punya beban keuangan baru berupa tagihan pembayaran di akhir bulan.
Maka dari itulah, penggunaan paylater harus diperlakukan sama dengan kartu kredit atau akses kredit lainnya, yaitu sesuai kemampuan.
Ada banyak faktor yang membuat paylater malah menjerumuskan. Apalagi sekarang, paylater sudah tersedia di mana-mana. Termasuk di e-commerce seperti JD.ID, tempat belanja favorit semua orang. Pembayaran JD.ID paylater kini bisa menggunakan fintech seperi Kredivo dan Akulaku. Sehingga kini, kamu nggak perlu lagi punya kartu kredit untuk ambil cicilan di JD.ID.
Supaya kamu bisa lebih mendapatkan manfaat dari paylater alih-alih merasa rugi, yuk belajar untuk mengontrol diri dan catat 4 tips berikut ini:
Gunakan paylater sesuai kemampuan
Sebelum menggunakan paylater, menyadari kemampuan finansial diri sendiri adalah hal utama yang harus dilakukan. Apalagi hidup di tengah gempuran media sosial seperti sekarang, tuntutan gaya hidup atau pergaulan mungkin menjadi hal yang tidak bisa kamu hindari. Akan tetapi, paylater bukan merupakan solusi untuk memenuhi gaya hidup yang belum bisa kamu penuhi.
Jika kamu mendapatkan keuntungan dari penggunaan paylater, penggunaannya wajib disesuaikan dengan kemampuan. Misalnya, HP kamu rusak dan butuh diganti agar pekerjaan tidak dihambat. Daripada menunggu tabungan terpenuhi untuk beli cash, layanan paylater bisa menjadi alternatif yang kamu gunakan agar pekerjaan lebih lancar. Toh uang yang nanti dihasilkan dari pekerjaanmu, bisa digunakan untuk membayar cicilannya.
Ketika memilih HP, kamu juga perlu menghitung, seberapa besar kemampuan cicilan yang bisa kamu bayar setiap bulan. Hindari memilih HP yang mahal sekaligus, meskipun kamu punya limit yang memadai dari aplikasi paylater yang kamu gunakan.
Misalnya, kamu menggunakan Kredivo dan mendapatkan limit sebesar Rp 20 juta. Lalu, kamu tertarik membeli iPhone edisi terbaru seharga Rp 13 juta. Padahal, kalau dihitung, kamu hanya bisa mengambil cicilan smartphone yang per bulannya Rp 500 ribu.
Nah, daripada memaksakan dan ujung-ujungnya boncos, lebih baik beli dan pilih smartphone yang bujetnya masuk di kantong.
Utamakan kebutuhan yang mendesak
Ada perbedaan yang sangat mendasar dan mudah dikenali dari kebutuhan yang mendesak vs keinginan yang mendesak alias impulsif. Kebutuhan yang mendesak adalah kebutuhan yang jika tidak dipenuhi, maka akan ada aktivitas hidup yang terganggu dan bisa jadi mengeluarkan biaya lebih besar.
Misalnya, kulkas dan mesin cuci di rumah rusak karena sudah tua. Dalam posisi tersebut, kamu punya dua opsi: melakukan servis atau membeli yang baru. Keduanya, tentu ada biaya tersendiri yang kamu perhitungkan. Jika memilih servis, kamu perlu mempertimbangkan apakah biaya servis sepadan dengan harga beli awal, atau bahkan lebih mending kalau beli baru?
Kulkas dan mesin cuci adalah dua alat elektronik rumah tangga yang kebutuhannya cukup tinggi. Kulkas adalah alat penyimpan bahan makanan supaya lebih tahan lama, awet, dan bisa menghemat uang belanja. Sementara mesin cuci, bisa mempersingkat waktu cuci dan menghemat tenaga di tengah kesibukan dan banyaknya jumlah cucian.
Tanpa ada ganti dari dua alat yang rusak ini, tentunya akan ada aktivitas hidup yang terganggu di rumah. Di sinilah, peran paylater akan bermanfaat untuk kredit kulkas atau mesin cuci baru, khususnya buat kamu yang tidak punya kartu kredit.
Jangan ambil cicilan baru sebelum yang lama lunas
Supaya kamu nggak boros dan terjerat utang paylater, sangat tidak disarankan untuk mengambil cicilan baru jika cicilan yang lama belum lunas. Sekalipun limit kredit kamu masih sangat memadai untuk transaksi lagi. Mengambil cicilan baru, sama dengan menambah beban keuangan baru per bulannya. Jika ada dua cicilan berjalan dalam waktu bersamaan, artinya beban keuangan akan bertambah jadi dua kali lipat.
Di samping itu, sebelum mengambil cicilan baru, perhitungkan juga keuangan kesehatan kamu saat ini. Apakah jumlah utang yang dimiliki sudah sampai atau lebih dari 30% total penghasilan?
Jika sudah, maka kamu haru setop mengambil pinjaman atau cicilan sementara supaya beban keuangan tidak bertambah berat dan akhirnya bikin banyak utang.
Hindari menggunakan paylater untuk orang lain
Yang terakhir dan juga penting, jangan meminjamkan akun paylatermu ke orang lain atau mengambil pinjaman atau cicilan untuk orang lain. Kedua hal ini sangat tidak disarankan sebab akan berisiko pada keamanan akunmu.
Selain itu, meminjamkan atau mengambil cicilan untuk orang lain juga akan lebih merugikan diri kamu sendiri. Sebab, jika orang yang bersangkutan tidak bisa dihubungi atau tidak mau lagi membayar cicilan yang tersisa, maka kamulah yang perlu bertanggung jawab dan membayar cicilannya. Ini karena, cicilan tersebut diambil atas nama dan menggunakan akun paylater milikmu.
Daripada menimbulkan masalah di kemudian hari, sebaiknya gunakan layanan paylater untuk dirimu sendiri supaya leibih aman.