
Air susu ibu atau yang disingkat ASI, merupakan sebuah emulsi yang diproses secara alami oleh tubuh wanita. ASI mengandung alktosa, protein, dan garam-garam organic yang disekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu pasca melahirkan, yang berguna sebagai makanan utama bagi bayi.
Keseimbangan zat-zat gizi yang terdapat pada ASI sangatlah lengkap dan sempurna, sehingga sangat bagus untuk mendukung tumbuh kembanganya bayi. Bukan hanya itu saja, pemberian ASI juga dapat melindungi tubuh si kecil dalam melawan serangan virus maupun bakteri. Adapaun mengenai beberapa istilah ASI yang meliputi ASI predominan, ASI Parsial, dan ASi Eksklusif seperti yang dilansir oleh okemom. Lantas, apa perbedaanya?
* ASI Predominan
ASI predominan adalah ASI yang diberikan pada bayi mulai dari usia 0 – 6 bulan, yang ditambahkan dengan pemberian jenis minuman seperti teh, madu, air tajin, dan lain sebagainya.
* ASI Parsial
ASi parsial adalah sebuah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir, yang juga diberi tambahan makanan padat lainnya seperti bubur, buah, dan sebagainya.
* ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir dalam waktu 6 bulan, tanpa memberikan makanan maupun minuman pendamping.
Komponen ASI
Pada dasarnya, kandungan nutrisi pada ASI sangatah banyak yang bersifat spesifik pada tiap ibu. Komposisi ASI ini bisa berubah dan berbeda dari waktu ke waktunya, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi sesuai usia, berdasarkan waktu, dan juga dibedakan menjadi tiga stadium seperti:
1. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan pertama yang keluar dari payudara ibu pada masa kehamilan hingga melahirkan. Cairan tersebut memiliki warna kekuningan dengan tekstur yang lebih kental. Kolostrum itu sendiri memiliki kandingan protein sebanyak 8,5%, karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam 0,4%, mineral 0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak. Tak hanya itu, kolostrum juga kaya akan kandungan immunoglobulin A “IgA” yang berfungsi sebagai pembersih bakteri pada saluran pencernaan bayi yang baru lahir.
2. ASI Transisi
Biasanya ASI transisi akan terjadi pada hari ke 5 hingga ke 10, dimana ia akan menggantikan kolostrum yang memang telah berhenti dari 2 minggu setelah melahirkan serta produksi ASI oleh kelenjar payudara yang mulai stabil. Meskipun kandungan proteinnya semakin menurun, namun kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air, dan volume ASI transisi akan meningkat. Menurut kabar yang beredar, peningkatan volume ASI tersebut dipengaruhi oleh lamanya menyusui yang kemudian akan digantikan oleh ASI matang. Guna meningkatkan kandungan protein pada ASI transisi, sebaiknya bunda harus mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi.
3. ASI Matur
ASI matur adalah ASI yang disekresi dari hari ke 10 hingga seterusnya, dimana komposisinya relative konstan. Kandungan utama pada ASI matur ini berupa laktosa “karbohidrat” yang menjadi seumber energy untuk otak. Konsentrasi laktosa pada air susu ibu ini sekitar 50% dibandingkan dengan susu sapi. Meski demikian, angka kasus diare karena intoleransi laktosa jarang terjadi pada bayi yang mendapatkan ASI, dikarenakan penyerapan laktosa pada ASI ini jauh lebih baik ketimbang laktosa yang terdapat pada susu sapi.
Bukan hanya itu, ASI matur juga kaya akan kandungan whey yang sifatnya mudah diserap oleh usus bayi. Bahkan, ASI matur diperkaya dengan kandungan kadar lemak omega 3 dan omega 6 yang bagus untuk mendukung perkembangan otak bayi. Bahkan yang lebih hebatnya lagi, ASI matur memiliki kandungan asam lemak yang begitu penting untuk perkembangan jaringan syaraf dan retina mata.